ini adalah syarat untuk mengikuti ujian sekolah SMa Masehi 1 PSAK Semarang tahun 2012

Kamis, 17 November 2011

menginjak pedal yang benar

Menginjak pedal
Cara menginjak pedal ada 2 macam yaitu:
1. Heel down (lihat gambar A)
2. Heel up (lihat gambar B)
   
Kedua posisi kaki tersebut dapat dilakukan sesuai dengan aliran lagu dan selera pemain drum. Jika anda pemain jazz (swing, pop jazz) maka heel down merupakan pilihan yang tepat, tetapi jika anda pemain rock atau fusion dan funk maka heel up diperlukan untuk menciptakan groove yang lebih solid karena kecepatan dan kekuatan kaki akan bertambah.
Heel down sangat mengandalkan pergelangan kaki untuk memukul. Jadi, anda jangan berharap untuk medapatkan pukulan yang keras dengan posisi ini, hanya buang-buang tenaga saja.
Heel up menggunakan ujung kaki untuk menginjak pedal sehingga semua tenaga dapat dikerahkan. Untuk mendapatkan kecepatan yang lebih pada saat heel up, posisi kaki dimundurkan sehingga pada saat menginjak pedal (pada saat menginjak pedal kaki jangan ditahan tapi dilepas kembali), maka pedal akan kembali pada posisi semula karena ditarik oleh pegas dan anda tinggal menginjaknya lagi untuk memukul.

cara memegang stick

Ada dua cara memegang stick:
1. Matched grip (lihat gambar I)
2. Traditional grip (lihat gambar II)

   

Matched grip mempunyai 2 cara memegang yang berbeda:
   
A. Closed hand/tangan tertutup dimana pukulan sangat mengandalkan lengan dan pergelangan tangan sehingga pukulan menjadi kaku dan tangan cepat lelah, kecepatannya pun sangat terbatas.
B. Open hand/tangan terbuka dimana ibu jari dan telunjuk yang digunakan untuk menjepit stick, sedangkan ketiga jari lainnya seperti jari tengah, jari manis dan kelingking berperan untuk mendorong stick. Ketika stick yang didorong menyentuh drumhead, maka secara otomatis stick akan memantul kembali, gunakan pantulan itu untuk membuat pukulan berikutnya (ketiga jari mendorong stick itu kembali). Lakukan secara berulang-ulang, seperti mendribble bola basket saja.



Traditional grip

Perbedaan grip ini adalah pada tangan kiri, dimana stick dijepitkan di ibu jari dan ditaruh diantara jari tengah dan jari manis. Ibu jari yang berperan untuk mendorong stick. Sedangkan untuk tangan kanan cara memegangnya tidak ada perbedaan, seperti matched grip saja Traditional grip memang lebih sulit untuk dilakukan ketimbang matched grip karena mengontrol tangan kiri jauh lebih rumit.



Awal dari Traditional grip

Traditional merupakan cara memegang stick yang pertama digunakan, dimulai dari tahun 1600. Sebenarnya traditional grip diperlukan untuk keperluan drummer marching band pada saat itu yang dimana mereka menaruh snare drum dengan cara mengikatnya (seperti tas) dan talinya dilingkarkan dibahu, sehingga posisi snare drum miring kearah kanan. Karena posisinya miring kearah kanan, maka tangan kiri memakai grip yang berbeda dengan tangan kanannya guna untuk meraih snare drum tersebut (tangan kiri seperti memegang pensil, tetapi stick ditaruh diantara 2 pasang jari dan dijepitkan di ibu jari).
Tahun 1840 drumset baru ditemukan (snare, bass dan tom-tom) dimana tiga drum dimainkan dengan satu orang. Karena traditional grip merupakan kebiasaan turun-temurun yang berawal dari marching, maka traditional grip digunakan juga pada drumset. Kemudian lagi-lagi kebiasaan ini berlanjut dengan akhirnya pada pertengahan tahun 1960, Ringo Starr (drummer The Beatles) mengambil langkah maju dengan memegang stick pada posisi yang sama (tangan kiri sama seperti tangan kanan), sehingga seperti orang yang memegang dua buah palu. Yang kemudian dinamakan matched grip. Ternyata dengan menggunakan matched grip maka dengan mudah pemain drum dapat mengeluarkan power/tenaga yang diinginkan dan juga pukulan pada tangan kirinya menjadi lebih akurat.
Dan akhirnya keduanya pun dapat digunakan sesuai dengan aliran lagu dan selera pemain drum, untuk lagu yang lembut dan memerlukan sentuhan, maka traditional griplah yang 'bebicara', sedangkan untuk memainkan groove/beat yang solid dan lagu yang lebih modern (rock), matched grip yang paling cocok.

stick untuk bermain jazz

Kelebihan:
  • Tahan lama
  • Tangan tidak terasa sakit bila memukul keras
  • Keseimbangan baik sekali
  • Tip bisa diganti-ganti hingga menjadi mallet sekalipun
  • Gaya!!!
Kekurangan:
  • Suara ride cymbal terlalu 'washy' dan suara bell kurang nyaring
  • Rebound kurang sehingga tangan cepat lelah jika memainkan jazz
  • Harga mahal
Saya memiliki 2 jenis stick Ahead, yaitu ukuran 5A dan Lars Ulrich model. Keduanya telah saya miliki setahun yang lalu tetapi yang digunakan hanya ukuran 5A saja karena Lars Ulrich model hanya digunakan untuk bermain dengan drum pad (takut hancur). Kedua stick sangat berbeda, 5A ramping dan ringan, sedangkan Lars Ulrich model panjang, berat dan terlalu besar (ukuran 5B keatas).
Sticknya...
Pada beberapa bulan terakhir ini saya sering menggunakan stick Ahead 5A untuk tampil (Saya hanya punya sepasang 5A dan masih bertahan sampai sekarang), tetapi saya gunakan hanya untuk memainkan lagu-lagu rock. Jika digunakan memainkan musik jazz yang menggunakan banyak ghost note, maka tangan saya cepat menjadi lelah. Sepertinya karena stick itu tidak mempunyai pantulan yang baik. Tetapi ketahanannya luar biasa sekali.
Sadarkah anda pada saat memukul keras (dengan stick kayu) tangan anda terasa sakit. Itu terjadi karena pada saat stick itu 'mendarat' dia akan menghasilkan getaran yang cukup keras yang berbalik 'memukul' tangan anda. Jika terjadi terus-menerus maka tangan anda kan menjadi cepat lelah. Dengan Ahead stick sama sekali tidak ada getaran yang dihasilkan karena dia menggunakan sistem VRS (Vibration Reduction System).
Stick Ahead sebenarnya terbagi atas dua bagian, gagang dan badan stick yang mempunyai lapisan (cover)dan dapat diganti. Covernya terbuat dari plastik sintetik. Dibalik covernya adalah kerangka alumunium. Jika covernya sudah mulai hancur atau menipis sebaiknya covernya segera diganti sehingga tidak membuat kerangkanya tidak rusak. Pada setiap pembelian sepasang stick ahead diberi extra sepasang cover.
Dan yang paling unik yaitu tipnya dapat diganti-ganti, dari yang berbentuk oval, bulat sampai mallet.
Memukul drum dengan menggunakan stick Ahead mempunyai kenikmatan tersendiri. Karena stick itu tidak menghasilkan getaran yang menyakitkan, maka setiap pukulan yang dilakukan terasa empuk. Kontrol dengan menggunakan stick ini memang bagus sekali karena keseimbangan yang sempurna. Tetapi kenikmatan pada saat memainkan stick Ahead hanya bisa didapatkan jika anda memainkan musik rock.
Suara yang dihasilkan
Sepertinya dengan menggunakan stick Ahead melakukan rimshot menjadi sangat mudah. Suara yang dihasilkan pada drum memang keras tetapi suaranya kurang tajam, tidak seperti memukul dengan stick kayu. Jika anda memukul rimshot pada snare dengan stick kayu maka suara yang dihasilkan akan berbunyi "Thack!", tetapi dengan menggunakan stick Ahead akan berbunyi "Thuck!".
Suara pada ride cymbal, tepatnya pada badan cymbal, akan menghasilkan suara yang sangat washy, atau suaranya terlalu menyebar. Dan suara bell pada ride cymbal kurang nyaring.
Penutup
Memang, stick Ahead sepertinya agak susah dicari diIndonesia. Jika anda menemukannya disini mungkin harganya berkisar Rp 200.00.-an keatas. Harga di US $35. Sebenarnya hal yang paling saya suka ketika memainkan stick Ahead pada saat pertunjukan yaitu serasa lebih gaya, di lihat dari penampilan stick itu sendiri, elegan sekali.